Keamanan Cyber adalah?Gambaran singkat Keamanan Cyber
Keamanan cyber melibatkan perlindungan sistem, jaringan, dan data di internet dari ancaman, serangan, dan gangguan ilegal. Oleh karena itu, keamanan siber menjadi sangat penting di era digital. Mari kita cari tahu bersama jika Anda juga penasaran dengan apa itu keamanan siber dan ingin belajar lebih banyak tentang bidang ini.
Pentingnya keamanan cyber
Keamanan siber memainkan peran penting dalam masyarakat. Sumber VOV
Di era saat ini, pentingnya keamanan cyber tidak bisa dilebih-lebihkan.
1. Mencegah dan Meminimalkan Kerugian
- Keamanan siber membantu mencegah dan mengurangi risiko dari serangan siber, seperti pencurian data, uang, reputasi, dan bahkan pekerjaan
- Gangguan atau kehancuran sistem penting seperti listrik, transportasi, atau keamanan dan pertahanan nasional
2. Menjaga Kepatuhan terhadap Peraturan
Individu, organisasi, dan negara harus mematuhi peraturan keamanan siber yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, seperti undang-undang perlindungan data pribadi, undang-undang keamanan siber, atau standar keamanan informasi.
Melanggar peraturan ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang berat, mulai dari denda hingga pelarangan dan tuntutan pidana. Keamanan siber memastikan kepatuhan dengan menerapkan kebijakan dan prosedur keamanan yang sesuai.
3. Melindungi Informasi dari Ancaman Siber
Informasi, baik yang terkait dengan identitas, akun, keuangan, preferensi, kesehatan, bisnis, atau rahasia strategis dan keamanan, merupakan aset yang tak ternilai bagi individu, organisasi, dan negara.
Keamanan siber melindungi informasi ini dari ancaman siber dengan menggunakan teknologi dan teknik enkripsi, pencadangan, pemulihan, dan kontrol akses.
Dari Ancaman Apa Saja Keamanan Siber Dapat Melindungi Informasi?
Ancaman siber yang dapat dicegah oleh keamanan siber. Sumber: Asuransi Sosial Vietnam
Selain memahami apa itu keamanan siber, penting juga untuk mengetahui ancaman siber saat ini:
Malware
Ini adalah program komputer yang dirancang untuk menyusup, mengambil alih kendali, mencuri, menghancurkan, atau mengganggu sistem, jaringan, dan data. Contohnya termasuk virus, worm, trojan, spyware, atau ransomware.
Ransomware
Ini adalah jenis malware khusus yang mampu mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk dekripsi. Ransomware dapat menargetkan individu, organisasi, atau bahkan lembaga pemerintah, menyebabkan kerugian finansial dan operasional yang signifikan.
Penipuan
Ini adalah tindakan menipu yang mengeksploitasi kepercayaan atau ketidaktahuan pengguna untuk mendapatkan uang, informasi pribadi, atau akun online. Contohnya termasuk phishing, spoofing, scamming, atau pencurian identitas.
DDoS (Penolakan Layanan Terdistribusi)
Serangan DDoS bertujuan untuk membebani sistem, jaringan, atau layanan online, sehingga tidak dapat beroperasi secara normal. Penyerang biasanya menggunakan komputer yang terinfeksi malware untuk mengirimkan jutaan permintaan palsu ke server target, mencegah mereka memproses permintaan yang sah.
Serangan Man-in-the-Middle
Serangan siber ini mengganggu proses transmisi informasi antara pihak pengirim dan penerima. Penyerang dapat menguping, mencegat, menyalin, atau memodifikasi informasi selama proses ini. Contohnya termasuk serangan man-in-the-middle, serangan man-in-the-browser, atau serangan replay.
Risiko Internal
Risiko internal berasal dari insiden, kesalahan, atau tindakan yang disengaja oleh karyawan, kolaborator, atau siapa pun yang memiliki akses ke sistem, jaringan, dan data organisasi. Risiko internal bisa sama merusaknya dengan serangan eksternal.
Proses operasional keamanan siber
Keamanan siber mengikuti proses operasi yang jelas dan efektif. Sumber Koran Rakyat
Keamanan siber beroperasi melalui proses lima langkah:
- Identifikasi: Mengidentifikasi aset digital yang harus dilindungi, potensi ancaman, dan persyaratan keamanan yang sesuai.
- Melindungi: Menerapkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah atau meminimalkan kemungkinan penyusupan penyerang, termasuk memperbarui perangkat lunak, memasang firewall, menerapkan kebijakan keamanan, mengedukasi pengguna, dan menggunakan enkripsi.
- Mendeteksi: Memantau dan menganalisis aktivitas sistem, jaringan, dan data untuk mendeteksi tanda-tanda awal serangan atau penyusupan yang tidak biasa.
- Menanggapi: Menanggapi serangan yang sedang berlangsung, berupaya mencegah atau meminimalkan kerusakan, menentukan asal dan metode penyerang, mengumpulkan bukti, dan melaporkan kepada pihak berwenang.
- Memulihkan: Memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh serangan, memulihkan sistem, jaringan, dan operasi data yang normal, serta meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk mencegah atau mempertahankan diri dari serangan serupa di masa mendatang.
Teknologi Keamanan Siber
Setelah mengetahui apa itu keamanan siber dan ancaman yang terkait, mari kita jelajahi beberapa teknologi yang digunakan dalam keamanan siber:
Nol Kepercayaan
Prinsip ini melibatkan tidak mempercayai siapa pun atau apa pun di luar batas yang telah ditentukan. Prinsip ini membutuhkan otentikasi dan otorisasi berkelanjutan untuk semua pengguna, perangkat, dan aplikasi yang mengakses sistem, jaringan, dan data, sehingga meminimalkan risiko pencurian akun, infeksi perangkat, atau eksploitasi aplikasi.
Analisis Perilaku
Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk menganalisis perilaku pengguna, perangkat, dan aplikasi di seluruh sistem, jaringan, dan data. Analisis perilaku membantu mendeteksi aktivitas yang tidak biasa, menilai tingkat bahaya, dan memberikan peringatan atau tindakan yang tepat.
Sistem Deteksi Intrusi
Sistem ini menggunakan aturan, tanda tangan, atau pembelajaran mesin untuk mendeteksi serangan siber. Sistem ini dapat bersifat aktif (IDS) atau pasif (IPS). IDS menyediakan fungsi deteksi dan peringatan, sedangkan IPS dapat memblokir atau memutuskan koneksi berbahaya.
Enkripsi Awan
Enkripsi cloud menggunakan algoritma enkripsi untuk melindungi data yang disimpan atau ditransmisikan di cloud, mencegah akses yang tidak sah atau pencurian data dari penyedia layanan cloud, penyerang, atau pihak ketiga.
Strategi Operasional keamanan siber
Untuk menerapkan keamanan siber secara efektif, Anda memerlukan strategi komprehensif yang mengoordinasikan tiga elemen utama: sumber daya manusia, proses, dan teknologi.
Sumber Daya Manusia
Individu yang bertanggung jawab untuk merancang, mengimplementasikan, mengoperasikan, memantau, dan mencegah serangan siber harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional di bidang keamanan siber. Mereka harus menjalani pelatihan, pembaruan, dan inspeksi secara berkala untuk meningkatkan kemampuan dan daya tanggap mereka.
Proses
Ini adalah langkah-langkah tindakan yang telah ditentukan untuk memastikan keamanan siber. Proses ini mencakup tahapan seperti analisis risiko, penetapan kebijakan dan standar, penerapan solusi, pengujian dan evaluasi efektivitas, pemecahan masalah, dan peningkatan berkelanjutan untuk menyelaraskan dengan skenario dunia nyata.
Teknologi
Teknologi mencakup perangkat, perangkat lunak, layanan, dan sistem yang mendukung keamanan siber. Ini termasuk firewall, enkripsi, tanda tangan digital, perangkat lunak antivirus, sistem deteksi intrusi, solusi pencadangan dan pemulihan data, dan alat manajemen. Pemilihan, konfigurasi, pembaruan, dan pemeliharaan teknologi yang tepat sangat penting untuk pengoperasian yang efektif.
Sebagai kesimpulan, setelah mempelajari seluk-beluk keamanan siber dan peran pentingnya dalam menjaga dunia digital kita, Aniday telah memberi Anda pemahaman yang komprehensif tentang apa itu keamanan siber.