5 Pertanyaan Umum dalam Wawancara Kerja

Banyak siswa, setelah menerima undangan wawancara dari perusahaan yang mereka inginkan, berharap dapat memberikan kesan yang kuat, dan idealnya mendapatkan tawaran saat itu juga. Dengan cara ini, mereka dapat menghemat waktu dan energi untuk mempersiapkan diri untuk wawancara lainnya dan menenangkan pikiran mereka.

Jadi, bagaimana Anda bisa mempersiapkan diri untuk menjadi "juara wawancara"? Apa saja pertanyaan umum dalam wawancara kerja yang harus Anda ketahui?

Pertanyaan 1: Perkenalan Diri

5 Pertanyaan Umum dalam Wawancara Kerja-001
Dalam banyak kasus, pewawancara mulai mengevaluasi resume kita selama wawancara. Mereka menggunakan waktu perkenalan diri kita untuk melihat resume kita dan mungkin juga mengajukan pertanyaan berdasarkan perkenalan diri kita. Meskipun kita sudah mengirimkan resume sebelumnya, kita tidak bisa berasumsi bahwa pewawancara sudah mengetahui tentang diri kita.

Perlu dicatat bahwa, pada umumnya, perkenalan diri adalah pertanyaan pertama. Seperti kata pepatah, "Kesan pertama itu penting," dan ini juga berlaku dalam wawancara. Oleh karena itu, kita perlu melatih perkenalan diri kita secara menyeluruh untuk memastikan bahwa perkenalan tersebut mengalir secara alami.

Pendekatan Jawaban: (Salam Pembuka) + Informasi Dasar + Gambaran Singkat Pengalaman Kerja yang Relevan + Alasan Melamar Posisi tersebut + Ucapan Terima Kasih.

Tips: Saat memperkenalkan diri, banyak siswa cenderung berbicara panjang lebar tentang pencapaian mereka di masa lalu. Namun, HRD lebih mementingkan apakah pengalaman masa lalu Anda relevan dengan posisi yang Anda lamar. Umumnya, menyebutkan 2 hingga 3 sorotan utama sudah cukup. Hindari bertele-tele agar personalia HRD dapat dengan mudah mengidentifikasi poin-poin penting.

Pertanyaan 2: Kelemahan

Penting untuk dicatat bahwa beberapa kelemahan mungkin bertentangan dengan karakteristik yang dibutuhkan untuk posisi yang Anda lamar. Banyak siswa, ketika ditanya tentang kelemahan mereka, dengan jujur mengungkapkan kekurangan mereka, karena mereka percaya bahwa kejujuran tentang kelemahan bukanlah masalah.

Misalnya, saat wawancara untuk posisi akuntansi, menyatakan bahwa kelemahan Anda adalah ceroboh adalah kontradiksi langsung dengan salah satu kualitas penting bagi akuntan, yaitu perhatian. Tanggapan seperti itu dapat menyebabkan Anda kehilangan tawaran pekerjaan impian Anda.

Beberapa siswa mungkin mengambil pendekatan yang berlawanan dan menyebutkan "kelemahan" yang terdengar seperti kekuatan. Misalnya, saat wawancara untuk posisi akuntansi, mengatakan bahwa kelemahan Anda adalah terlalu serius dapat membuat pewawancara berpikir bahwa Anda tidak tulus dan bukan pilihan terbaik.

Pendekatan Respons: Sebutkan secara singkat kelemahan Anda + (contoh spesifik) + rencana perbaikan (yang mungkin sedang berlangsung).

Di sini, Anda bisa memilih kelemahan yang tidak bertentangan dengan persyaratan pekerjaan dan merencanakan bagaimana cara mengatasinya.

Tips: Ketika mendiskusikan kelemahan, sangat penting untuk berpegang pada prinsip kejujuran. Hindari mengarang-ngarang kelemahan. Sebaliknya, sampaikanlah kelemahan yang sebenarnya yang tidak bertentangan dengan karakteristik yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Kejujuran adalah nilai tambah yang berharga dalam wawancara karena setiap orang memiliki kelemahan, dan HRD memahami itu.

Pertanyaan 3: Lembur

Tentu saja, ada industri di mana lembur tidak bisa dihindari, seperti industri internet. Ketika pewawancara bertanya, "Apakah Anda bersedia bekerja lembur?", bukan berarti perusahaan pasti akan meminta lembur. Ini bisa jadi merupakan cara untuk mengukur sikap Anda terhadap pekerjaan.

Pendekatan Respons: "Tidak masalah, saya bisa bekerja lembur" + efisiensi diri untuk menghindari lembur + kesediaan untuk bekerja saat diperlukan.

Pertama, kita harus mengungkapkan kesediaan kita untuk bekerja lembur dan tidak menolaknya.

Selanjutnya, kita harus menekankan bahwa bukan karena efisiensi yang rendah atau keterampilan yang tidak memadai sehingga kita perlu bekerja lembur. Kita berkomitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas kita secara efisien dan efektif dalam jam kerja reguler.

Terakhir, tegaskan kembali bahwa kita bersedia bekerja lembur jika diperlukan. Jika sebuah proyek mendesak atau jika ada faktor eksternal yang menyebabkan penundaan, Anda siap untuk bekerja lembur.

Tips: Pertanyaan lembur secara tidak langsung menilai sikap kerja dan efisiensi Anda. Menjawab pertanyaan ini dengan baik dapat menyoroti kemampuan manajemen waktu dan performa kerja yang baik.

Pertanyaan 4: Perencanaan Karier

Ini adalah pertanyaan dengan frekuensi tinggi yang harus Anda persiapkan sebelumnya. Sebagai pendatang baru di dunia kerja, Anda mungkin belum mempertimbangkan karir masa depan Anda secara menyeluruh.

Pendekatan Respons: Kombinasikan pekerjaan dan situasi aktual Anda + perencanaan jangka pendek/menengah/jangka panjang + ungkapkan kepercayaan diri Anda terhadap perusahaan dan industri.

Pertama, tunjukkan keselarasan Anda dengan posisi tersebut dan ungkapkan kejelasan tentang profil Anda.

Terakhir, ungkapkan pandangan positif tentang prospek perusahaan dan perkembangan industri serta harapan untuk berkembang di perusahaan yang sama.

Tips: Pertanyaan ini tidak hanya menilai kesadaran diri Anda, namun juga stabilitas Anda di masa depan. Pastikan Anda menyampaikan kesediaan Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut dalam jangka panjang.

Pertanyaan 5: Gaji

Pendekatan Jawaban: Pahami pasar + tentukan posisi Anda di pasar + tanyakan tentang struktur gaji perusahaan.      

Ketika ditanya mengenai gaji yang diharapkan, banyak kandidat yang sering merasa bingung dan tidak tahu bagaimana caranya.

Sebelum melakukan wawancara, lakukan riset tentang kisaran gaji pasar. Kemudian, berdasarkan penilaian diri Anda, selaraskan dengan kisaran gaji pasar. Dengan cara ini, Anda akan memiliki kisaran gaji yang masuk akal.

Selain itu, banyak perusahaan yang memiliki struktur gaji tetap. Jadi, Anda bisa menanyakan apakah ada ruang untuk menegosiasikan gaji.

Tips: Diskusi gaji biasanya terjadi di tahap selanjutnya, jadi hindari langsung menanyakan gaji yang Anda inginkan saat memulai percakapan. Saat mendiskusikan gaji, Anda tidak perlu memberikan angka yang spesifik; sebuah kisaran biasanya sudah cukup.

Kesimpulan

Wawancara kerja bisa jadi menegangkan, namun dengan persiapan yang tepat dan jawaban yang tepat untuk pertanyaan-pertanyaan umum, Anda bisa memposisikan diri Anda sebagai juara wawancara. Ingat, kejujuran, kesadaran diri, dan sikap positif adalah sekutu Anda. Semoga sukses dalam usaha Anda untuk mendapatkan tawaran pekerjaan yang Anda inginkan. Kami harap panduan pertanyaan umum dalam wawancara kerja ini berguna saat Anda menjalani wawancara kerja.

Posting terkait