Pertanyaan Interviewer: Yang Harus Ditanyakan dan Dihindari

Wawancara adalah jalan dua arah. Meskipun sebagian besar waktu, orang yang diwawancarai berada dalam posisi pasif, selama wawancara, Anda dapat mengambil inisiatif dan mengajukan pertanyaan kepada pewawancara untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang perusahaan dan menentukan apakah perusahaan tersebut cocok untuk Anda.

Pertanyaan yang Tidak Boleh Ditanyakan

Pertanyaan Interviewer: Yang Harus Ditanyakan dan Dihindari-001
Ketika pewawancara bertanya, "Apakah Anda punya pertanyaan?", mereka tidak hanya bersikap sopan. Mereka sedang menilai apakah Anda memiliki rencana karier, seberapa banyak yang Anda ketahui tentang posisi tersebut, dan mengevaluasi kecerdasan emosional Anda.

1. Jangan Ajukan Pertanyaan Dasar

Sesi tanya-jawab adalah bagian dari wawancara di mana pewawancara menilai orang yang diwawancarai. Sangat penting untuk tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan dasar atau basa-basi. Ajukan pertanyaan yang mendalam untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki pemahaman yang masuk akal tentang perusahaan dan posisi tersebut.

Misalnya, bertanya, "Kualitas apa yang penting untuk sukses di posisi ini?" akan memperlihatkan fakta bahwa Anda tidak meneliti persyaratan pekerjaan secara menyeluruh sebelum wawancara. Hal ini dapat meninggalkan kesan negatif pada pewawancara. Sebelum mengajukan pertanyaan, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda bisa menemukan jawabannya secara online. Jika jawabannya ya, jangan ajukan pertanyaan itu.

2. Jangan Ajukan Pertanyaan yang Tidak Relevan

Sesi tanya-jawab tidak dimaksudkan untuk membangun hubungan antara orang yang diwawancarai dan pewawancara. Meskipun pewawancara terlihat ramah, jangan ajukan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Pertanyaan seperti, "Apakah ada banyak wanita di perusahaan Anda?" tidak berhubungan dengan pekerjaan dan akan membuat pewawancara merasa bahwa Anda tidak dapat memberikan nilai lebih kepada perusahaan.

3. Jangan Ajukan Pertanyaan yang Tidak Dapat Dijawab

Saat wawancara, mungkin ada beberapa pertanyaan yang mungkin sensitif untuk dijawab oleh pewawancara, atau mereka mungkin tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan Anda. Sebaiknya hindari mengajukan pertanyaan seperti itu untuk menjaga kesan profesional dan positif, karena ada beberapa pertanyaan yang mungkin terlalu sensitif untuk dijawab oleh pewawancara atau pewawancara tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan Anda. 

Sebagai contoh: 

  • "Mengapa perusahaan Anda memberhentikan karyawan atau siapa kompetitor saya?" 
  • "Apa pendapat Anda tentang masa depan industri XX?" 
  • "Mengapa Anda tidak memilih untuk pindah kerja?" 

4. Informasi Hukum atau Sensitif

Hindari mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan data sensitif atau rahasia perusahaan. Menanyakan topik-topik seperti itu dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kebijaksanaan dan kemampuan Anda dalam menangani informasi sensitif.

  1. Dapatkah Anda membagikan detail tentang peluncuran produk atau strategi perusahaan yang akan datang yang belum diumumkan kepada publik?"
  2. "Apa rencana darurat perusahaan jika terjadi pelanggaran data besar atau insiden keamanan?"

Pertanyaan yang Bisa Anda Ajukan

Pertanyaan Interviewer: Yang Harus Ditanyakan dan Dihindari-002
Mengajukan pertanyaan yang tepat dapat meningkatkan peluang Anda saat wawancara. Untuk menghindari salah langkah, pertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan dalam kategori berikut.

1. Pengembangan Karier

Mengajukan pertanyaan tentang pengembangan karir Anda di perusahaan biasanya merupakan pilihan yang aman. Namun, berhati-hatilah dengan pertanyaan yang berhubungan dengan gaji dan tunjangan, karena ini bisa memberi kesan bahwa Anda hanya tertarik pada apa yang akan Anda dapatkan dari perusahaan.

Anda bisa mengajukan pertanyaan seperti: 

  1. "Apa potensi pertumbuhan untuk posisi ini?" 
  2. "Sasaran apa yang paling Anda inginkan untuk saya capai dalam beberapa bulan ke depan?"

Mengajukan pertanyaan tentang pengembangan karier Anda menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat dengan rencana karier yang jelas dan tujuan jangka panjang, daripada seseorang yang menghadiri wawancara karena iseng.

2. Budaya Perusahaan

Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan budaya perusahaan juga bisa bermanfaat. Mengajukan pertanyaan mendalam tentang budaya perusahaan adalah sebuah pintu masuk. Setiap pewawancara akan mengatakan bahwa budaya perusahaannya bagus. Memberikan contoh untuk mengilustrasikan hal ini akan lebih baik karena ini menunjukkan bahwa budaya perusahaan itu nyata dan Anda dapat melihatnya dalam tindakan. Pertanyaan ini membantu Anda memutuskan apakah Anda bersedia bekerja di perusahaan tersebut dan juga membantu pewawancara menentukan apakah Anda akan cocok dengan budaya perusahaan.

Sebagai contoh, Anda bisa bertanya: 

  1. "Apakah perusahaan menyediakan pelatihan untuk posisi-posisi teknis?" 
  2. "Bagaimana perusahaan mendorong karyawan jangka panjang?"

3. Kerja Tim dan Kolaborasi

Bertanya tentang struktur tim dan kolaborasi akan membantu Anda memahami lingkungan kerja dan peran Anda di dalamnya. Ini menunjukkan ketertarikan Anda untuk menjadi anggota tim yang efektif dan dapat memberikan wawasan tentang dinamika yang akan Anda hadapi.

Saya harap artikel ini dapat membantu Anda menghadapi wawancara dan pada akhirnya berhasil.

Sebagai contoh, Anda bisa bertanya: 

  1. "Bagaimana cara perusahaan mempromosikan lingkungan kerja yang beragam dan inklusif?"
  2. "Bisakah Anda memberikan contoh bagaimana nilai-nilai inti perusahaan tercermin dalam pekerjaan sehari-hari dan pengambilan keputusan?"

4. Harapan dan Kinerja 

Menanyakan tentang indikator kinerja utama dan tugas-tugas menunjukkan komitmen Anda untuk memenuhi atau melampaui ekspektasi. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan tanggung jawab Anda dan mengukur tingkat akuntabilitas yang diharapkan dalam posisi tersebut.

Misalnya, Anda dapat bertanya: 

  • "Apa saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk departemen atau tim ini, dan bagaimana peran ini berkontribusi untuk mencapai tujuan tersebut?"
  • "Seberapa sering tinjauan kinerja dilakukan, dan seperti apa proses evaluasinya untuk seseorang yang menduduki posisi ini?"

Kesimpulan

, wawancara adalah fase penting dalam proses melamar kerja, dan mengajukan pertanyaan yang tepat bisa membuat perbedaan yang signifikan dalam kesuksesan Anda. Penting untuk menghindari mengajukan pertanyaan yang tidak mendasar, tidak relevan, atau tidak bisa dijawab dan menghindari pertanyaan yang sensitif atau rahasia. 

Sebaliknya, fokuslah pada pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan karier, budaya perusahaan, kerja sama tim, dan ekspektasi kinerja untuk menunjukkan minat dan kecocokan Anda terhadap posisi tersebut.

Posting terkait