Perilaku yang Harus Dihindari oleh Pendatang Baru
Saat ini, banyak lulusan baru yang sedang mempersiapkan diri untuk berburu pekerjaan di musim gugur. Sebagai pendatang baru di dunia kerja, apa saja yang harus Anda perhatikan dalam perilaku sehari-hari? Hari ini, Aniday akan memberikan daftar yang bisa Anda simak dan jadikan referensi, jadi jangan lupa untuk mem-bookmark-nya jika Anda merasa daftar ini berguna untuk Anda!
1. Perhatikan Kehadiran dan Jangan Terlambat
Banyak pendatang baru di tempat kerja tidak menganggap kehadiran sebagai hal yang penting dan sering kali datang terlambat. Terlambat sedikit saja tidak masalah, tetapi apakah Anda yakin bahwa ketika Anda tiba, Anda bisa menyiapkan komputer secara efisien, memiliki meja kerja yang bersih, dan menyelesaikan urusan pribadi Anda sebelum terjun ke pekerjaan dengan tenang? Jika tidak, sebaiknya perkirakan waktu kedatangan Anda lebih awal dari jadwal. Jika pimpinan melihat Anda terburu-buru dan tidak terorganisir di pagi hari, mereka mungkin khawatir bahwa pekerjaan Anda akan rentan terhadap kesalahan.
2. Konfirmasikan Situasinya Saat Mendesak Seseorang untuk Bekerja
Ketika Anda menghadapi masalah atau perlu mendesak seseorang untuk mengerjakan tugas tertentu, pastikan untuk mengkonfirmasi ulang situasinya. Misalnya, ada sebuah alur kerja yang sudah tertahan di tangan manajer selama lebih dari satu hari dan cukup mendesak. Pada pukul 15.00, Anda mengeceknya, dan ternyata belum disetujui. Jadi, Anda memutuskan untuk menunggu hingga manajer kembali ke kantor untuk menindaklanjutinya. Manajer kembali pada pukul 15.20, dan pada pukul 15.30, Anda masuk ke kantornya untuk meminta mereka menyetujui alur kerja, dan dengan canggung manajer tersebut berkata, "Saya sudah menyetujuinya." Jika Anda mengkonfirmasi ulang sebelum memasuki kantor, situasi ini mungkin bisa dihindari. Anda mungkin bertanya, mengapa tidak menindaklanjuti segera setelah manajer kembali? Biasanya, kita perlu memberikan waktu untuk menunggu. Mendesak seseorang, atau mengingatkan seseorang, bukanlah pendekatan yang aman. Terkadang, Anda tidak tahu apa yang sedang dipertimbangkan oleh manajer, dan Anda harus beradaptasi dengan kebiasaan manajer.
3. Hindari Mengajukan Pertanyaan yang Sama atau Mengutarakan Keraguan Berkali-kali Tentang Masalah yang Sama
Baik saat berhadapan dengan atasan atau rekan kerja, Anda pasti akan memiliki banyak pertanyaan. Sebaiknya Anda menuliskannya. Jangan berpikir bahwa ingatan Anda sempurna. Jika Anda tidak ingat atau tidak mengerti sesuatu, pastikan untuk bertanya dan mengklarifikasi pada saat yang tepat dan tidak akan membebani orang lain. Terutama ketika Anda berhadapan dengan atasan Anda, jika Anda benar-benar merasa tidak mengerti, dan pihak lain telah menjelaskan secara menyeluruh, Anda dapat mengatakan, "Anda telah menjelaskannya dengan baik, tetapi saya perlu waktu untuk mencernanya. Saya rasa saya tidak akan sepenuhnya memahaminya, jadi saya mungkin perlu bertanya lagi nanti," atau gunakan cara lain yang lebih sopan untuk mengungkapkan bahwa Anda perlu waktu untuk berpikir. Namun, Anda mungkin bertanya, mengapa tidak menanyakannya saat Anda kembali ke kantor? Karena, biasanya, Anda harus menyediakan waktu cadangan. Mendesak atau mengingatkan seseorang, menurut saya, bukanlah pendekatan yang paling aman, karena terkadang Anda tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh orang tersebut.
4. Lingkaran Tertutup adalah Tanda Pekerja yang Dapat Diandalkan
Menutup Loop pada tugas-tugas adalah indikasi yang signifikan dari kompetensi Anda di tempat kerja. Banyak orang menjalani pekerjaan atau kehidupan mereka dengan mentalitas "bertahan". Jika seseorang tidak mengungkit suatu masalah, mereka mungkin berpikir bahwa mereka bisa membiarkannya begitu saja. Dalam hidup, terkadang, fleksibilitas dan adaptasi mungkin diperlukan. Namun, dalam pekerjaan, saya percaya bahwa kecuali Anda berada dalam posisi kepemimpinan yang memiliki kendali atas arahan, Anda harus memberikan pernyataan penutup kepada tim atau atasan Anda, baik saat tugas selesai atau saat tugas tersebut ditentukan untuk ditunda. Terus berikan informasi terbaru hingga tugas dapat ditunda, atau hingga bahan ringkasan dihasilkan. Jika tidak, hal ini dapat memberikan kesan penundaan.
5. Memprioritaskan Hasil di Atas Segalanya
Jika Anda melakukan kesalahan di tempat kerja, jangan pernah berpikir untuk menyembunyikannya. Anda harus memberi tahu atasan Anda sesegera mungkin. Atasan Anda memiliki lebih banyak pengalaman daripada Anda. Jika Anda terus menunda dan kesalahan tersebut pada akhirnya memengaruhi hasil tugas, atasan Anda akan sangat prihatin. Jika mereka memberi Anda tugas tersebut, mereka pasti menilai bahwa Anda bisa mengatasinya. Jika Anda tidak bisa, mereka mungkin sudah siap untuk itu. Jangan menunggu sampai kesalahan tersebut menyebabkan pekerjaan berjalan ke arah yang salah.
6. Gosip dan Politik Kantor
Terlibat dalam gosip dan politik kantor adalah jebakan yang umum terjadi pada banyak pendatang baru di tempat kerja. Meskipun terlihat menggoda untuk bergabung dalam percakapan tentang rekan kerja, atasan, atau dinamika perusahaan, ini adalah perilaku yang harus dihindari.
Dengan menghindari gosip dan politik kantor, karyawan baru bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif, produktif, dan harmonis untuk diri mereka sendiri dan rekan kerja mereka. Perilaku ini menunjukkan kedewasaan dan profesionalisme, yang berkontribusi pada karier yang sukses dan memuaskan.
Rangkuman
Sebagai pendatang baru di tempat kerja, sangat penting untuk menavigasi karier awal Anda dengan anggun dan profesional. Saat menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru, Anda akan menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Menghindari perilaku seperti terlambat, bergosip, dan perangkap umum lainnya akan membantu Anda membangun kehadiran yang positif dan produktif dalam kehidupan profesional Anda.
Dengan berfokus pada ketepatan waktu, perilaku etis, komunikasi yang efektif, dan pembelajaran yang berkelanjutan, Anda dapat mempersiapkan diri untuk perjalanan karier yang sukses dan bermanfaat. Semoga sukses saat Anda mulai bekerja di perusahaan baru Anda!