Panduan Cara Mencegah Burnout dalam rekrutmen
Merekrut adalah hal yang bermanfaat, namun dapat membebani mental dan emosional di pasar kerja yang serba cepat saat ini. Tekanan untuk mengisi posisi dengan cepat telah menyebabkan kelelahan perekrut melonjak. Aniday akan membahas dalam artikel ini mengenai hal ini dan memberikan Anda tips praktis mengenai cara menghindari kelelahan sebagai perekrut. Mari kita mulai!
Apa itu burnout perekrut?
Burnout perekrut adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan kelelahan emosional dan fisik yang berdampak pada perekrut dan profesional dalam akuisisi talenta. Hal ini dapat muncul dari berbagai tantangan yang berhubungan dengan pekerjaan dan melampaui kelelahan yang biasa dialami oleh perekrut dalam tugas sehari-hari mereka.
Mengapa Perekrut Menghadapi Tingkat Kelelahan yang Lebih Tinggi?
Beberapa faktor yang berkontribusi pada kelelahan perekrut, termasuk:
- Beban Kerja yang Tinggi: Perekrut sering kali menangani beberapa lowongan pekerjaan secara bersamaan, yang menyebabkan beban kerja yang berat dan waktu yang banyak dihabiskan untuk tugas-tugas seperti penyaringan resume, penjadwalan wawancara, dan manajemen kandidat.
- Tenggat Waktu yang Ketat: Industri perekrutan beroperasi dengan sangat cepat, sering kali mengharapkan perekrut untuk mengisi posisi dengan cepat dan efisien, terkadang dengan mengorbankan kesehatan mental dan emosional mereka.
- Kontak yang Terus-menerus: Dengan prevalensi teknologi, perekrut tetap berhubungan secara konstan dengan pekerjaan mereka, baik melalui email, pesan teks, atau media sosial. Hal ini bisa mengaburkan batasan dan membuat sulit untuk memutuskan hubungan dengan pekerjaan.
- Penolakan yang terus menerus: Merekrut adalah profesi dengan tekanan tinggi yang mengharuskan perekrut untuk membuat keputusan sulit dan menyampaikan berita yang mengecewakan. Pengalaman penolakan yang terus menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional perekrut.
Taktik Untuk Mencegah Kelelahan Perekrut
Pada bagian ini kita akan membahas tips untuk perekrut agar tidak mengalami burnout secara efektif
Mengatur Waktu Anda Secara Efisien
Dalam perekrutan, manajemen waktu yang baik sangatlah penting. Dengan berbagai tugas seperti menangani lowongan pekerjaan, membuat posting, mencari kandidat, melakukan wawancara, dan berkomunikasi dengan manajer perekrutan, sangat penting untuk membuat prioritas. Buatlah daftar tugas, alokasikan slot waktu tertentu untuk tanggung jawab yang berbeda, dan buatlah rutinitas yang sesuai dengan produktivitas Anda. Manajemen waktu yang efektif adalah kunci untuk menghindari kelelahan.
Tetapkan Batasan Kehidupan Kerja
Pisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda, baik saat Anda bekerja dari rumah atau di kantor. Hindari keinginan untuk selalu memeriksa email dan menerima telepon dari kandidat setiap saat. Rencanakan jam kerja yang fleksibel untuk mengakomodasi permintaan perekrutan. Waktu istirahat pribadi sangat penting untuk mencegah kelelahan dan memberikan yang terbaik.
Prioritaskan Waktu Istirahat
Dalam perekrutan, mengambil cuti mungkin terlihat menantang, namun ini penting untuk kesuksesan jangka panjang Anda. Rencanakan waktu istirahat, bahkan yang singkat sekalipun, untuk memulihkan tenaga. Jangan ragu untuk menggunakan cuti atau cuti panjang dan meninggalkan pekerjaan. Waktu istirahat sangat penting untuk kesehatan dan kinerja Anda.
Manfaatkan Otomatisasi
Hal penting yang bisa diambil adalah ini: TINGKATKAN TEKNOLOGI ANDA. Jika ada area dalam proses rekrutmen yang bisa diuntungkan dengan otomatisasi, jelajahi opsi yang tersedia dan berinvestasilah di dalamnya.
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi kejenuhan perekrut adalah dengan menghilangkan tugas-tugas yang tidak perlu, berulang-ulang, atau biasa. Bukan berarti semua proses harus diotomatisasi; ini membutuhkan pendekatan strategis. Mengenali di mana otomatisasi bisa menguntungkan akan menguntungkan Anda dalam jangka panjang.
Meskipun kami menghargai nilai dari sentuhan pribadi, yang membedakan perekrut yang luar biasa, beberapa tugas, seperti penyortiran aplikasi dan penjadwalan wawancara, dapat ditangani secara efisien tanpa keterlibatan langsung.
Tingkatkan Proses Internal Anda
Saat menilai proses Anda saat ini, gunakan sudut pandang yang objektif. Pikirkan bagaimana Anda dapat mempercepat tugas-tugas penting tanpa mengorbankan kualitas.
Pertimbangkan untuk memanfaatkan platform komunikasi internal yang telah diperbarui, sistem pelacakan pelamar, dan alat manajemen hubungan kandidat. Solusi perangkat lunak ini telah berkembang pesat, terutama jika Anda belum pernah meninjau ulang perangkat teknologi Anda dalam beberapa tahun terakhir.
Lakukan audit, identifikasi area yang perlu ditingkatkan, cari dukungan eksekutif, dan terapkan perubahan yang diperlukan untuk tetap berada di puncak permainan.
Tetapkan Tujuan yang Realistis
Hindari menetapkan tujuan yang tidak dapat dicapai, terutama jika Anda seorang perfeksionis. Sebaliknya, tetaplah berpegang pada tujuan yang SMART (Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Terikat Waktu). Sesuaikan tujuan Anda dengan kekuatan Anda dan apa yang ada dalam kendali Anda, seperti meningkatkan KPI tertentu dalam jangka waktu 3 bulan, dengan fokus pada metrik seperti waktu untuk mengisi atau kualitas perekrutan. Mintalah bimbingan dari mentor atau kolega tepercaya untuk memastikan tujuan Anda berada di jalur yang benar.
Terhubung dengan Orang Lain
Bergabunglah dengan organisasi profesional, hadiri acara jaringan, dan terhubung dengan perekrut lain. Hal ini bisa memberikan rasa komunitas dan dukungan, serta ide dan perspektif baru.
Kesimpulan
Kelelahan perekrut adalah kekhawatiran yang nyata, terutama dalam perekrutan bervolume tinggi, namun hal ini dapat diatasi. Perekrut bisa menjaga keseimbangan dan mencegah burnout dengan memasukkan strategi seperti istirahat, menetapkan batasan, perawatan diri, optimalisasi proses, dan membangun jaringan. Kami harap artikel Aniday ini dapat memberikan Anda tips yang berguna untuk menghindari burnout sebagai perekrut