Pelatihan Menjadi Menyenangkan & Interaktif dengan bermain

Dalam ranah pendidikan yang tinggi, memotivasi peserta baru dan mencapai pelatihan yang efektif selalu menjadi tantangan. Terkadang, peserta mungkin kurang memiliki motivasi untuk belajar karena tekanan kerja atau kehilangan minat, yang dapat mengakibatkan hasil pelatihan yang buruk. Namun, melalui teknik modern, Tabletop, kita dapat sepenuhnya mengubah sikap individu terhadap pendidikan.

Melalui contoh nyata dalam blog ini dari Aniday, kita dapat memahami bahwa permainan dapat menjadi alat yang powerful tidak hanya untuk hiburan tetapi juga untuk menyulut semangat belajar dan memfasilitasi perubahan.

Kesediaan Meningkat untuk Belajar

group of adults playing jenga

Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa adalah kesediaan untuk belajar, terutama ketika peserta memiliki motivasi rendah. Jika mereka menghadapi gaya pengajaran yang membosankan dan serius, mereka bahkan lebih mungkin merasa bosan. Jadi, bagaimana kita bisa membuat pendidikan menyenangkan dan efektif?

Sebenarnya, ada banyak strategi pembelajaran yang dapat mengatasi masalah di atas, tidak hanya meningkatkan kesediaan orang untuk belajar tetapi juga membuat seluruh proses pembelajaran menjadi menyenangkan. Saya sangat menikmati menggunakan tabletop games sebagai alat bantu untuk membimbing beberapa kursus berbasis bisnis tertentu.

Tabletop games

Menggunakan kartu tabletop games dan alat bantu untuk membuat pembelajaran menyenangkan.

Mensimulasikan situasi nyata melalui permainan untuk mengurangi biaya pembelajaran coba-coba.

Selama bertahun-tahun, saya sering mengintegrasikan tabletop games ke dalam topik pelatihan saya, dan saya selalu mendapatkan umpan balik antusias dari peserta. Saya setuju bahwa jika Anda ingin menggunakan tabletop games untuk masalah pelatihan praktis, ada tiga poin kunci yang perlu dipertimbangkan.

Poin Kunci 1: Simulasikan Situasi Nyata

Permainan tidak boleh hanya sekadar permainan; mereka harus mencerminkan kenyataan. Sebenarnya, jenis pemikiran ini telah digunakan pada zaman dulu dalam latihan militer melalui konsep simulasi tumpah. Strategi militer di masa lalu akan mensimulasikan situasi bentrok pasukan di atas pasir untuk lebih mempertimbangkan strategi dan prosedur.

Saya telah menerapkan konsep "tumpah" ke pelatihan bisnis modern, dengan permainan meja sebagai "tumpah" saya. Saya membimbing peserta untuk terlibat dalam simulasi skenario bisnis melalui permainan meja. Dengan mensimulasikan situasi, kita dapat meningkatkan refleksi peserta di berbagai area dan dengan cepat mendapatkan pengalaman, menemukan cara-cara berbeda untuk mengatasi masalah.

Saya khususnya memilih tabletop games yang berbasis pada skenario bisnis karena lebih realistis. Melalui skenario praktis, kita dapat membenamkan peserta dan membuat mereka merasa seolah-olah mereka bagian dari situasi. Pilihan dan masalah yang dibuat dalam skenario ini lebih berharga sebagai referensi daripada sekadar membaca bahan tertulis.

Poin Kunci 2: Interaksi Kolaboratif

group of employees playing games and interacting with each other at the same time

Tabletop games sering disebut sebagai permainan non-elektronik. Dibandingkan dengan permainan video visual yang kaya dan mengagumkan, permainan video ponsel, dan permainan komputer, interaksi waktu nyata yang mendalam antara pemain adalah keuntungan unik dari permainan meja.

Melalui permainan, kita dapat melihat bagaimana pemain membuat keputusan, menilai, dan merespons peristiwa tak terduga, menangani perbedaan pendapat, dan menentukan apakah akan fokus pada menyelesaikan tugas mereka sendiri atau menghabiskan waktu bersama rekan-rekan mereka.

Bagi para instruktur, setiap interaksi peserta dalam permainan berharga untuk diamati dan dibahas nantinya. Dari perilaku dan percakapan setiap orang, kita dapat mengumpulkan informasi berharga. Saya telah menggunakan permainan meja dalam penilaian keterampilan karena terkadang Anda dapat melihat aspek yang berbeda dari karakter yang sama selama permainan.

Banyaknya komunikasi dan interaksi membuat lebih mudah menciptakan pengalaman belajar yang berkualitas.

Poin Kunci 3: Melatih kepekaan

group of colleagues together after playing a round of games

Tabletop games hanyalah bagian dari proses pelatihan dan merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Yang paling kita pedulikan adalah refleksi peserta terhadap pencapaian mereka, menemukan akar masalah, dan mencari solusi untuk meningkatkan keterampilan mereka dan menghindari mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.

Menggunakan permainan meja untuk menyajikan skenario simulasi perusahaan memungkinkan peserta untuk dengan cepat terlibat dalam proses komunikasi perusahaan, pengambilan keputusan, pembagian kerja, dan pelaksanaan. Saya memulai dengan membiarkan peserta mendapatkan pengalaman mendalam dari permainan, kemudian terlibat dalam refleksi mendalam dan koneksi praktis setelah permainan, dan akhirnya memberdayakan mereka dengan pengetahuan yang sesuai.

Struktur kursus ini tidak hanya mendapatkan umpan balik positif dari peserta tetapi juga mempromosikan pembelajaran dan perubahan lebih efektif daripada metode pelatihan konvensional.

Secara Keseluruhan

Tiga poin kunci ini mewakili filosofi operasional saya dalam menggunakan permainan meja untuk pelatihan. Permainan bisa lebih dari sekadar hiburan; mereka bisa menjadi alat yang efektif untuk memotivasi dan mendukung pembelajaran. Aniday berharap bahwa riset dan wawasan ini dapat membantu lebih banyak orang bersedia mencoba pendekatan ini untuk mengubah kursus mereka dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi peserta.

Posting terkait