Exit Interview: Berguna untuk Meningkatkan Bisnis Anda
Wawancara keluar melayani berbagai tujuan, dengan tujuan utama mengumpulkan umpan balik berharga dan informasi tentang organisasi. Mereka membantu dalam memahami mengapa karyawan memilih untuk berangkat dan menawarkan kesempatan untuk meningkatkan lingkungan kerja. Perekrutan akan menunjukkan banyak manfaat dari melakukan wawancara keluar dan memberikan panduan tentang cara efektif menerapkan proses ini.
Menentukan Wawancara Keluar
Sebuah wawancara keluar adalah percakapan terstruktur yang diadakan antara karyawan yang berangkat dan perwakilan dari organisasi, sering dari Sumber Daya Manusia atau manajemen.
Manfaat dari Wawancara Keluar
Wawancara keluar menawarkan sejumlah manfaat bagi bisnis, termasuk:
1. Memberikan Umpan Balik
Wawancara keluar memberikan karyawan platform untuk mengungkapkan pendapat, keluhan, dan saran mereka. Umpan balik yang jujur dapat membantu organisasi mengidentifikasi area perbaikan dan membuat perubahan yang diperlukan.
2. Meningkatkan Proses Rekrutmen dan Retensi
Wawasan dari wawancara keluar dapat membantu organisasi meningkatkan proses perekrutan dan onboarding mereka. Dengan memahami mengapa karyawan pergi, perusahaan dapat membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menarik dan mempertahankan bakat lebih efektif.
3. Menciptakan Peluang untuk Peningkatan Tempat Kerja
Wawancara keluar mengungkapkan masalah yang mungkin telah luput dari perhatian dalam organisasi. Mengidentifikasi kekhawatiran ini memungkinkan perusahaan untuk mengatasinya dan meningkatkan lingkungan kerja secara keseluruhan.
4. Meningkatkan Transparansi dan Kepercayaan
Melakukan wawancara keluar menunjukkan komitmen organisasi untuk transparansi dan kesejahteraan karyawan. Hal ini dapat mendorong kepercayaan dan kesetiaan di antara karyawan saat ini dan meninggalkan, bahkan setelah mereka pergi.
Tiga kesalahan umum yang dilakukan selama wawancara keluar
Wawancara keluar sangat penting untuk mengumpulkan umpan balik dari karyawan yang berangkat, tetapi menghindari kesalahan umum sangat penting untuk efektivitas mereka.
1. Tidak melakukan wawancara cukup cepat
Melakukan wawancara keluar segera setelah seorang karyawan berangkat untuk memastikan umpan balik akurat dan rinci. Jika kau menunggu terlalu lama, karyawan mungkin lupa detail penting atau mungkin kurang bersedia untuk jujur.
2. Tidak memiliki pewawancara yang siap
Pewawancara harus seseorang yang dilatih dalam cara melakukan wawancara keluar. Pewawancara harus memiliki kemampuan mendengarkan, komunikasi, dan mencatat yang kuat dan memiliki serangkaian pertanyaan yang disiapkan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan.
3. Tidak menindaklanjuti umpan balik
Umpan balik dari wawancara keluar harus dianalisis dengan hati-hati dan digunakan untuk membuat perubahan pada perusahaan. Kegagalan untuk menindaklanjuti umpan balik dapat mengurangi kepuasan dan motivasi karyawan.
* Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari kesalahan ini:
- Jadwal wawancara keluar dalam waktu 1-2 minggu setelah kepergian karyawan.
- Melatih orang atau tim tertentu untuk melakukan wawancara keluar.
- Kembangkan daftar pertanyaan yang akan membantu mengumpulkan informasi yang Anda butuhkan.
- Menganalisis umpan balik dan membuat perubahan pada perusahaan.
Proses Melakukan Wawancara Keluar
Untuk melakukan wawancara keluar yang efektif, bisnis harus mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Waktu adalah Kunci
Memilih waktu yang tepat untuk melakukan wawancara keluar sangat penting. Diskusi ini harus berlangsung setelah karyawan mengundurkan diri tapi sebelum keberangkatan mereka, memastikan wawasan mereka masih segar dan relevan.
2. Memilih Wawancara yang Tepat
Tentukan seseorang yang terampil dan berpengalaman dalam melakukan wawancara keluar. Sangat penting untuk memilih seseorang yang dapat menempatkan karyawan yang berangkat merasa nyaman dan mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur.
3. Mempersiapkan Pertanyaan dan Kerangka Respon
Sebelum wawancara, siapkan satu set pertanyaan dan kerangka respon. Ini harus mencakup berbagai aspek seperti kepuasan kerja, alasan untuk pergi, dan saran untuk perbaikan. Kerangka kerja ini membantu pewawancara tetap fokus dan memastikan konsistensi di seluruh wawancara.
4. Melakukan Wawancara
Selama wawancara keluar, pewawancara harus menciptakan suasana yang nyaman dan non-konfrontatif. Karyawan yang pergi harus merasa didorong untuk berbagi pikiran mereka secara terbuka dan tanpa takut akan pembalasan.
5. Merekam dan Mengevaluasi Informasi
Tips untuk karyawan yang mempersiapkan wawancara keluar
Wawancara keluar menawarkan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan umpan balik yang berharga kepada perusahaan. Persiapan membantu memastikan umpan balik yang akurat dan bermanfaat.
Berikut adalah beberapa tips untuk karyawan mempersiapkan untuk wawancara keluar:
Pertimbangkan mengapa kau pergi dan apa yang mempengaruhi keputusanmu. Ini akan membantumu merespon pertanyaan tentang waktumu di perusahaan.
Pikirkan tentang apa yang Anda sukai dan tidak suka dalam pekerjaan Anda untuk umpan balik yang seimbang.
Harapkan pertanyaan tentang manajer dan kolega Anda. Bagikan pendapatmu tentang kepemimpinan dan hubungan. Bersiaplah dengan contoh-contoh tertentu.
Jujur dan konstruktif. Wawancara keluar bertujuan untuk mengumpulkan umpan balik untuk perbaikan perusahaan. Jujur dan konstruktif dalam tanggapan Anda.
Pertanyaan Wawancara Keluar Umum
Mari kita jelajahi beberapa pertanyaan wawancara keluar umum:
1. Alasan untuk Keberangkatan
Pertanyaan ini dapat mengungkap masalah yang berkaitan dengan beban kerja, keseimbangan kehidupan kerja, gaji, atau alasan pribadi, seperti:
Apa alasanmu untuk pergi?
Apakah Anda memiliki kekhawatiran tentang keseimbangan kehidupan kerja, kompensasi, atau pertumbuhan karir yang tidak ditangani?
2. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Meminta karyawan tentang kekuatan dan kelemahan organisasi menghasilkan wawasan berharga untuk perbaikan. Untuk contoh:
Dari sudut pandangmu, apa kekuatan organisasi kita yang harus kita pertahankan atau tingkatkan?
3. Saran untuk perbaikan
Karyawan mungkin memiliki saran konstruktif yang dapat menguntungkan organisasi.
Apa kau punya saran untuk perbaikan?
Apakah ada kebijakan atau praktik khusus yang Anda percaya perlu memperbarui atau mempertimbangkan kembali?
4. Umpan balik pada Pengalaman Kerja
Mengumpulkan umpan balik tentang pengalaman kerja sehari-hari dapat membantu perusahaan memperbaiki budaya kerja, proses, dan kebijakan mereka. Misalnya:
Apakah ada rekan atau dinamika tim tertentu yang secara positif atau negatif mempengaruhi pengalaman Anda?
Pengolahan Informasi Wawancara Keluar
- Informasi yang dikumpulkan dari wawancara keluar harus dianalisis dan diproses dengan hati-hati.
- Analisis Data: Setelah mengumpulkan data wawancara keluar, penting untuk menganalisis informasi untuk mengidentifikasi tren, masalah berulang, dan area yang membutuhkan perbaikan.
- Mengidentifikasi Area Perbaikan: Setelah masalah diidentifikasi, organisasi dapat membuat rencana tindakan untuk mengatasinya. Ini mungkin melibatkan perubahan kebijakan, penyesuaian proses, atau meningkatkan saluran komunikasi.
- Perencanaan untuk Peningkatan: Pendekatan terstruktur untuk menerapkan perubahan sangat penting. Organisasi harus menetapkan tujuan yang jelas, mengalokasikan sumber daya, dan menetapkan jadwal untuk melakukan perbaikan.
- Pemantauan dan Evaluasi Efektivitas: Setelah menerapkan perubahan, organisasi harus terus memantau efektivitas mereka dan mengumpulkan umpan balik dari karyawan saat ini untuk memastikan bahwa perbaikan memiliki dampak yang diinginkan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, sangat disarankan agar organisasi menerapkan wawancara keluar sebagai praktik standar. Dengan melakukan itu, Rekruteri percaya bahwa Anda dapat memperoleh manfaat dari wawasan berharga, meningkatkan retensi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mendukung.