Berikut adalah 10 metrik SDM yang penting bagi CEO Anda
Dalam dunia yang serba denngan dan oleh data saat ini, tim sumber daya manusia (HR) semakin mengandalkan teknologi dan analitika canggih untuk membuat keputusan yang terinformasi dan mendorong perubahan berarti dalam organisasi mereka. Dengan pandemi global COVID-19, pentingnya metrik HR menjadi lebih jelas. Para profesional HR berinvestasi dalam solusi manajemen modal manusia (HCM) dan platform perekrutan siklus penuh untuk melacak metrik HR kunci yang terkait dengan tenaga kerja mereka.
Namun, hanya mendapatkan perangkat lunak HR tidak cukup. Para pemimpin HR dan perekrutan bakat harus melangkah lebih jauh dan menggunakan data yang dihasilkan oleh alat-alat ini untuk memandu pengambilan keputusan dan memastikan akses ke wawasan yang dapat diandalkan. Dalam artikel ini, Aniday akan menjelajahi 10 metrik HR teratas yang penting bagi CEO Anda dan bagaimana tim perekrutan bakat Anda dapat memanfaatkan data ini untuk memberi informasi pada kegiatan pencarian, pembinaan, dan wawancara mereka.
1. Keanekaragaman Tenaga Kerja
Keanekaragaman tenaga kerja adalah metrik penting yang dapat dibagikan oleh para profesional HR kepada pimpinan untuk memberikan visibilitas terhadap kemajuan organisasi dalam meningkatkan representasi dalam tenaga kerja. Dengan menganalisis data keanekaragaman, HR dapat mengidentifikasi apakah tujuan keanekaragaman tercapai dan merekomendasikan perubahan dalam perekrutan kepada perekrut untuk memastikan adanya beragam calon. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan menghubungi calon pasif dengan latar belakang yang beragam dan memposting lowongan pekerjaan di komunitas karier tempat bakat beragam sering terlibat.
2. Kesetaraan Gaji/Rasio Perbandingan
Kesetaraan gaji adalah fokus penting bagi HR dan pimpinan. Melacak kesetaraan gaji memastikan bahwa karyawan dari semua latar belakang menerima bayaran yang sama untuk pekerjaan mereka. Audit kesetaraan gaji yang rutin dilakukan oleh HR dapat membantu CEO dan CFO melakukan penyesuaian gaji untuk peran dan unit bisnis tertentu. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan menyoroti kesetaraan gaji sebagai titik fokus dalam postingan pekerjaan, menarik pelamar yang menghargai kompensasi yang adil.
3. Skor Promotor Netto Karyawan (eNPS) Skor Promotor Netto Karyawan (eNPS)
adalah metrik yang mengukur kepuasan dan loyalitas karyawan. Dengan mengirimkan survei eNPS setiap kuartal, HR dapat melacak dan meningkatkan kepuasan karyawan dari waktu ke waktu. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan menggunakan peringkat kepuasan pekerja yang tinggi untuk memberi informasi pada pesan rekrutmen dan menarik kandidat yang menghargai lingkungan kerja positif.
4. Kinerja Karyawan
Memantau kinerja karyawan adalah krusial bagi direktur HR dan pemimpin tim. Dengan mengevaluasi data kinerja karyawan yang terbaru, HR dapat menentukan apakah karyawan layak mendapatkan kenaikan gaji atau promosi berdasarkan indikator kinerja kunci (KPI). Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan mengidentifikasi karyawan yang berkinerja rendah dan memastikan cukup banyak calon berkualifikasi ditambahkan ke dalam kolam bakat untuk penggantian potensial.
5. Pendapatan per Karyawan
Pendapatan per karyawan adalah metrik yang memberikan wawasan ke dalam kinerja keuangan dan produktivitas tenaga kerja. Dengan mempertimbangkan faktor seperti tingkat pergantian, industri, dan ukuran bisnis, pemimpin HR dan bisnis dapat memahami metrik ini. HR dapat menyampaikan kebutuhan kebutuhan kepala ke tim perekrutan berdasarkan pendapatan rata-rata per karyawan perusahaan. Tim perekrutan bakat dapat fokus pada mencari kandidat untuk tim di mana personelnya sangat terbatas, memastikan adanya kolam calon berkualifikasi untuk perekrutan masa depan.
6. Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mengurangi perputaran. Dengan melacak keterlibatan karyawan, HR dapat mengidentifikasi karyawan yang tidak terlibat dan bekerja dengan pimpinan untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan keterlibatan. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan mencari kandidat yang telah menunjukkan komitmen terhadap budaya perusahaan dalam peran mereka sebelumnya, memastikan kesesuaian budaya yang lebih baik dalam organisasi.
7. Tingkat Retensi/Perpindahan
Tingkat retensi/perpindahan memberikan wawasan tentang perputaran karyawan dan alasan di baliknya. HR dapat menganalisis data perpindahan berdasarkan rentang waktu, unit bisnis, dan lokasi untuk mengidentifikasi tren dan mengambil tindakan untuk mengurangi perpindahan. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan menampilkan tingkat retensi yang tinggi dalam materi pemasaran perekrutan untuk menarik kandidat pasif yang menghargai stabilitas dan keberlanjutan dalam sebuah perusahaan.
8. Waktu Mengisi Posisi yang Kosong
Waktu mengisi posisi yang kosong adalah metrik penting bagi tim HR dan perekrutan bakat. Ini mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi yang kosong dari pemilihan awal hingga penerimaan tawaran. Dengan memonitor metrik ini, HR dapat mengidentifikasi hambatan dalam proses perekrutan dan membuat perbaikan untuk mengurangi waktu perekrutan. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan menyederhanakan proses perekrutan dan memastikan perjalanan kandidat yang cepat dan efisien.
9. Investasi Pelatihan dan Pengembangan
Investasi dalam pelatihan dan pengembangan krusial untuk pertumbuhan dan kesuksesan karyawan. HR dapat melacak investasi pelatihan dan pengembangan per karyawan, termasuk biaya yang terkait dengan program pelatihan dan kesempatan pengembangan profesional. Dengan menganalisis metrik ini, HR dapat memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan menyoroti komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan dan pengembangan karyawan dalam upaya rekrutmen.
10. Kepuasan dan Retensi Karyawan
Kepuasan dan retensi karyawan adalah metrik kunci yang seharusnya diprioritaskan oleh para profesional HR. Dengan melakukan survei kepuasan karyawan secara berkala dan menganalisis tingkat retensi, HR dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengimplementasikan strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini dengan mempromosikan lingkungan kerja yang positif dan menyoroti tingkat kepuasan dan retensi karyawan untuk menarik kandidat yang menghargai keamanan pekerjaan dan lingkungan kerja yang mendukung.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, metrik HR memainkan peran penting dalam mengambil keputusan dan memastikan keberhasilan suatu organisasi. Dengan melacak dan menganalisis metrik HR kunci, para profesional HR dapat memberikan wawasan berharga kepada CEO dan tim pimpinan, memungkinkan mereka membuat keputusan terinformasi dan mendorong perubahan berarti. Tim perekrutan bakat dapat memanfaatkan metrik HR ini untuk memberi informasi pada kegiatan pencarian, pembinaan, dan wawancara mereka, menarik kandidat yang sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi. Dengan fokus pada 10 metrik HR teratas ini, organisasi dapat menciptakan pendekatan berbasis data untuk perencanaan tenaga kerja dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Ingatlah, metrik HR bukan hanya tentang mengumpulkan data semata. Ini tentang menerapkan proses yang didedikasikan dan menggunakan data untuk mendorong perubahan berarti serta membuat keputusan lebih cerdas untuk perencanaan tenaga kerja jangka panjang. Dengan teknologi dan analitika canggih, para profesional HR memiliki alat yang mereka butuhkan untuk memanfaatkan kekuatan metrik HR dan mendorong kesuksesan bagi organisasi mereka. Aniday berharap blog ini bermanfaat untuk anda.