Bagaimana Menjawab Pertanyaan: "Apa Kelemahan Anda?"

Wawancara biasanya sangat terstruktur, dan mereka yang telah melalui beberapa wawancara pasti tahu bahwa "Apa kekuatan dan kelemahan Anda?" adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara, terutama bagi pencari kerja yang baru memasuki dunia kerja. Pertanyaan seperti ini sering kali muncul di tahap pertengahan hingga akhir wawancara, setelah pewawancara mendapatkan pemahaman tentang magang, pengalaman kerja, dan keterampilan kandidat. Hal ini memungkinkan pewawancara untuk menggali lebih dalam apakah kandidat cocok untuk peran dan tim.

Menjawab pertanyaan tentang kekuatan Anda relatif mudah dan biasanya tidak menimbulkan ancaman yang berarti bagi orang yang diwawancarai. Namun, memberikan jawaban yang baik untuk pertanyaan tentang kelemahan tidak akan menjamin Anda mendapatkan tawaran, namun jawaban yang buruk dapat mengurangi kesan positif yang telah Anda bangun dan, dalam beberapa kasus, berujung pada hasil yang kurang baik.

Mengapa Pewawancara Mengajukan Pertanyaan Ini

Bagaimana Menjawab Pertanyaan:
Untuk mengetahui bagaimana cara menjawab pertanyaan ini, Anda harus terlebih dahulu memahami esensinya. Alasan mengapa pewawancara sering menggunakan jenis pertanyaan ini dalam wawancara cukup sederhana - pertanyaan-pertanyaan ini dapat dihubungkan dan memberikan wawasan tentang banyak aspek.

Anggap saja ini seperti model gunung es, dengan pengetahuan dan keterampilan pencari kerja yang terlihat di atas permukaan. Pewawancara dapat dengan mudah menilai ini melalui wawancara sebelumnya. Namun, kemampuan, kepribadian, dan pandangan dunia yang tersembunyi di bawah permukaan adalah sifat-sifat yang perlu digali melalui pertanyaan-pertanyaan seperti ini.

Tujuan 1: Memahami Kepribadian Kandidat

Melalui pertanyaan dan dialog sehari-hari, pewawancara bertujuan untuk menemukan kekurangan kepribadian yang dapat mempengaruhi pekerjaan atau dinamika tim. Jawaban kandidat atas pertanyaan-pertanyaan ini memberikan dasar yang kuat untuk penilaian pewawancara.

Tujuan 2: Menilai Kesesuaian Pekerjaan Lebih Lanjut

Jika kelemahan kandidat secara langsung bertentangan dengan persyaratan pekerjaan, ini dapat mempengaruhi hasil kerja dalam jangka panjang, yang berujung pada eliminasi. Tidak ada pemberi kerja yang menginginkan seseorang yang ceroboh dalam menangani keuangan atau seseorang yang tertutup dan tidak pandai berbicara dalam peran penjualan atau pemasaran.

Tujuan 3: Mengevaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Manajemen Stres

Pewawancara itu cerdik; mereka bisa dengan mudah melihat "taktik cerdas" kandidat dan terkadang memilih untuk tidak mengungkapkannya. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering kali menimbulkan masalah yang menantang atau suasana yang menegangkan. Pertanyaan ini terutama menilai bagaimana kandidat menyelesaikan tantangan semacam ini dengan nyaman. Jawaban yang cerdas, yang menawarkan solusi yang nyaman, akan mendapatkan poin ekstra.

Kesalahan-kesalahan Umum dalam Menjawab

Bagaimana Menjawab Pertanyaan:
Kesalahan 1: Membingkai Kekuatan sebagai Kelemahan

Contohnya adalah dengan mengatakan, "Kelemahan saya adalah mengejar kesempurnaan, terkadang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menyempurnakan detail-detail kecil, yang dapat menunda pekerjaan." Jawaban seperti ini hanyalah sebuah permainan. Para profesional HR mewawancarai orang setiap hari dan dapat dengan mudah menemukan pujian diri secara tidak langsung. Terlepas dari seberapa baik wawancara yang dilakukan sejauh ini, pendekatan yang tidak tulus ini secara signifikan menurunkan nilai wawancara secara keseluruhan.

Kesalahan 2: Terlalu Terus Terang

"Saya terkadang ceroboh dan membuat beberapa kesalahan mendasar," kata seorang pelamar kerja akuntansi. "Saya cukup tertutup dan tidak pandai berkata-kata, yang membuat saya gugup saat berhadapan dengan orang asing," kata seseorang yang melamar untuk posisi marketing. "Saya tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan; beban kerja yang berlebihan membuat saya lelah," kata seorang kandidat yang menekankan budaya perusahaan yang keras. Respon-respon ini sering kali menjadi ranjau, karena meskipun mereka menunjukkan ketulusan, kelemahan-kelemahan yang disebutkan secara langsung berdampak pada pekerjaan dan memberikan alasan yang jelas bagi pewawancara untuk tidak memilih kandidat tersebut.

Kesalahan 3: Menyebutkan Kelemahan Pribadi dan Non-Profesional

"Saya tidak bisa memasak; saya mengandalkan makanan dari luar, dan itu tidak sehat." "Saya tidak suka berolahraga; saya lebih suka tinggal di rumah, dan ini mempengaruhi kesehatan dan kebugaran saya." Jawaban-jawaban yang lembut ini membuat Anda terlihat tidak tulus dan tidak terlibat. Pewawancara tidak akan mendapatkan wawasan yang berharga, dan ini akan meninggalkan kesan negatif.

Cara yang Tepat untuk Menjawab

Bagaimana Menjawab Pertanyaan:
Jawaban yang benar harus mempertimbangkan enam poin berikut:

1. Rumus Menjawab: 
Rangkum kelemahan Anda + berikan contoh spesifik + jelaskan dampak negatifnya + jelaskan rencana perbaikan Anda.

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda harus tulus dan sebaiknya memberikan contoh konkret untuk menunjukkan bahwa Anda tidak mengada-ada, tetapi benar-benar merefleksikan diri. Selalu sertakan rencana untuk perbaikan. Misalnya, "Saya menyadari bahwa saya bisa meningkatkan kemampuan komunikasi saya. Oleh karena itu, saya telah membaca buku-buku tentang komunikasi yang efektif dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari."

2. Pilihlah Kelemahan yang Berada di Tingkat Profesional yang Lebih Tinggi 
Hal ini menggambarkan Anda sebagai seseorang yang memiliki standar tinggi, menuntut diri sendiri, dan ambisius. Pendekatan ini memastikan bahwa kelemahan Anda tidak berdampak negatif pada pekerjaan Anda saat ini.

Sebagai contoh, dalam sebuah wawancara untuk posisi entry-level, Anda bisa mengatakan, "Meskipun saya memiliki kemampuan eksekusi yang kuat dari pengalaman magang saya dan secara konsisten melampaui target yang ditetapkan oleh atasan saya, saya mengakui bahwa visi strategis saya masih perlu ditingkatkan. Saya cenderung memiliki pendekatan yang relatif dangkal dalam memecahkan masalah. Ada beberapa contoh di mana saya mengusulkan sudut pandang yang berbeda, tetapi tidak selalu dipikirkan dengan baik."

3. Kelemahan Tidak Mempengaruhi Performa Kerja Anda 
Sebelum menjawab, analisislah kualitas-kualitas yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang Anda incar dan pastikan kelemahan Anda tidak tumpang tindih dengan persyaratan-persyaratan ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada yang mau mempekerjakan seseorang yang ceroboh untuk posisi akuntansi atau terlalu tertutup untuk peran pemasaran.

4. Hindari Kelemahan yang Tidak Bisa Anda Ubah dengan Cepat
Karena esensi dari kelemahan adalah butuh perbaikan, hindari memilih aspek yang berhubungan dengan kepribadian atau pandangan dunia. Pilihlah bidang yang berbasis pengetahuan dan keterampilan, dan berikan solusi.

5. Pastikan Nada Bicara Anda Tetap Ringan 
Bandingkan dua kalimat ini: "Saya memiliki kemampuan yang buruk dalam mengatur waktu," dan, "Saya memiliki ruang untuk perbaikan dalam manajemen waktu dan perlu meningkatkan kemampuan saya." Kalimat kedua jauh lebih ringan dan tidak akan menimbulkan kesan negatif.

6. Memanfaatkan Pengalaman Kerja yang Terbatas sebagai Kelemahan
Untuk pendatang baru di pasar kerja, terutama lulusan baru, mengakui bahwa Anda "belum berpengalaman" adalah jawaban serbaguna saat Anda tidak yakin kelemahan apa yang harus disampaikan. Anda bisa mengatakan, "Meskipun saya yakin saya memiliki basis pengetahuan yang kaya di bidang saya, saya mengakui bahwa saya masih belum berpengalaman dibandingkan dengan para veteran di industri ini. Saya memiliki eksposur yang terbatas pada proyek-proyek tertentu dalam kategori 'X'." 

Jangan khawatir; mengakui kurangnya pengalaman tidak akan merusak kesempatan wawancara Anda karena ini adalah masalah umum bagi lulusan baru. Kuncinya adalah kesadaran diri. Namun, jika Anda sudah bekerja selama 1-2 tahun atau lebih, hindari menggunakan pendekatan ini.

Singkatnya

Menjawab pertanyaan tentang kelemahan Anda saat wawancara membutuhkan pertimbangan yang matang. Jawaban Anda harus tulus, reflektif, dan menunjukkan komitmen Anda untuk memperbaiki diri. Sangat penting untuk memilih kelemahan yang berada di level profesional yang lebih tinggi dan tidak secara langsung berdampak pada performa kerja Anda. Menjaga nada bicara yang lembut dan memberikan rencana perbaikan yang jelas adalah kunci jawaban yang sukses.

Posting terkait