2Tips Utama untuk bertanya saat Wawancara

Pernahkah Anda mengalami situasi wawancara yang canggung, rapat peninjauan kinerja yang menegangkan atau obrolan ringan yang tak ada habisnya? Hanya dengan mengubah cara Anda mengajukan pertanyaan, Anda bisa secara signifikan meningkatkan efektivitas komunikasi Anda dan membuat percakapan mengalir lebih lancar. Apakah Anda seorang manajer SDM, dosen atau konsultan, ada banyak kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dalam pekerjaan Anda sehari-hari.

Ketakutan terbesar saya adalah menerima jawaban yang tidak langsung yang membuat percakapan menjadi semakin sulit dan pada akhirnya menjadi kurang efektif. Semakin lama percakapan berlangsung, semakin tidak jelas tujuan dari percakapan tersebut. Hari ini saya ingin berbagi dengan Anda bagaimana saya mengatasi masalah ini.

Jika Anda ingin belajar tentang topik ini, lihatlah artikel ini dari Aniday!

Situasi 1: Pertanyaan wawancara yang canggung

2Tips Utama untuk bertanya saat Wawancara-001
Ketika saya mewawancarai engineer, saya sering bertanya kepada mereka di akhir wawancara: "Apakah Anda punya pertanyaan lain?" Pada titik ini, kandidat sering menjawab "ya" namun tidak mengatakan apa-apa lagi. Saya berharap mereka akan terus bertanya, namun sepertinya mereka menunggu saya untuk menawarkan terlebih dahulu.

Situasi 2: Ketegangan saat rapat tinjauan kinerja yang menegangkan

Situasi serupa juga bisa terjadi di lingkungan tempat kerja:

  • Manajer: Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda kali ini?
  • Karyawan: Saya akan berusaha sebaik mungkin.
  • Manajer: Saya tidak ingin mendengarnya, saya ingin tahu secara spesifik apa yang akan Anda lakukan!
  • Karyawan: (Berpikir dalam hati) Saya sudah menjawabnya, apa lagi yang Anda ingin saya katakan?

Situasi 3: Kebuntuan dalam percakapan santai

Situasi serupa juga bisa terjadi dalam percakapan santai sehari-hari.

  • Rekan kerja A: Wow, Anda terlihat lebih kurus, bagaimana Anda menurunkan berat badan?
  • Rekan Kerja B: Tidak, saya hanya patah hati.
  • Rekan Kerja A: (Menggelengkan kepala dalam hati) Mengapa dia menjawab seperti ini?

Jika Anda pernah mengalami situasi seperti ini, saya ingin berbagi satu hal penting dengan Anda: tujuan pertanyaan harus sesuai dengan cara bertanya. Berikut ini ada dua solusi:

Solusi 1: Hindari menggunakan pertanyaan "ya atau tidak"

2Tips Utama untuk bertanya saat Wawancara-002
Saya telah mewawancarai lebih dari 600 engineer dalam setahun, dan saya menyadari bahwa situasi yang canggung itu bukan karena kemampuan komunikasi atau pemahaman kandidat, tetapi bagaimana saya mengajukan pertanyaan. Saya jelas-jelas mengajukan pertanyaan ya/tidak, tetapi saya berharap kandidat memberikan jawaban di luar dua pilihan itu. Mungkin karena tradisi budaya Vietnam di mana kita cenderung enggan untuk berbagi informasi secara terbuka.

Oleh karena itu, dalam pertanyaan komunikasi sehari-hari, kami sering menggunakan pertanyaan "ya atau tidak". Namun, pertanyaan-pertanyaan ini tidak cocok untuk mengumpulkan informasi yang mendetail.

Solusi 2: Hindari menggunakan pertanyaan "bagaimana"

2Tips Utama untuk bertanya saat Wawancara-003
Ketika mengajukan pertanyaan, Anda harus mencoba untuk tidak menggunakan kata "bagaimana" dan sebagai gantinya gunakan kata "apa". Sebagai contoh:

Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda kali ini? → Hal spesifik apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda kali ini?

Bagaimana cara Anda menurunkan berat badan? → Hal spesifik apa yang Anda lakukan untuk menurunkan berat badan?

Karena "bagaimana" adalah pertanyaan terbuka, pertanyaan ini lebih cocok untuk percakapan santai. Jika Anda menginginkan jawaban yang lebih spesifik, gunakanlah kata "apa". Ini akan membantu mempersempit ruang lingkup respons orang lain dan menghindari jawaban seperti "karena saya patah hati" atau "saya akan mencoba yang terbaik".

Orang sering menggunakan suara dan teks untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Hanya jika kemampuan komunikasi Anda benar dan efektif, orang lain dapat mendengarkan dengan baik. Jika cara Anda berkomunikasi tidak akurat atau tidak jelas, itu bukan kesalahan orang lain yang tidak dapat memahami.

Mengajukan pertanyaan adalah keterampilan yang tidak pernah berakhir. Mengajukan pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari, mengajukan pertanyaan dalam kelompok, dan mengajukan pertanyaan dalam rapat dan diskusi adalah sebuah seni. Berhati-hatilah tidak hanya dengan struktur pertanyaan yang Anda gunakan, tetapi juga dengan orang yang Anda ajak bicara.

Anda perlu memikirkan faktor-faktor apa saja yang dapat membuat orang lain tidak dapat atau tidak mau menjawab pertanyaan Anda. Mempertimbangkan faktor-faktor ini akan membuat percakapan Anda lebih efektif. Semoga artikel dari Aniday ini bermanfaat untuk Anda.

Posting terkait